3 Juni 2015

Palem, Ulat dan Cinta

Hampir sepekan terlewat, tiba-tiba daun palem yang saya selamatkan dari mana dulu entah habis tak bersisa, hanya ada turahan tai ulat dan kepompong. Ah sial habis dimakan ulat. Siapa pula ini dateng tanpa pamitan langsung menghabiskan. Palemnya dulu saya temukan mulai berkecambah dan langsung saya ambil untuk ditanem di rumah. Maaf karena kemudian jarang terawat. Ya, palem adalah salah satu tanaman tangguh yg keren dan ekaotis. Lama tak terlihat ternyata sudah dipindah bapak di pojokan barisan pot bagian timur rumah, bersarang laba-laba. Dan kemarin tiba-tiba kandas sudah daunnya.
Kau habiskan daunnya dan berubah menjadi kupu-kupu cantik, bahkan tanpa pamitan langsung pergi saja kau, mirip cinta, tiba-tiba menghabiskan hati mu lalu menghilang dg sedikit bekas, sisanya hilang tanpa jejak.
Alhamdulillah semenjak kau habiskan, sang palem kembali tumbuh, primordia mulai menghijau dan daun mulai nampak. Hati yang mulai habis berangsur-angsur kembali menghijau. Kelak ketika sudah penuh dengan daun, sudikah kau kembali untuk ulat mu menghabisi daunnya lagi? Yah seperti itu cinta, tiba-tiba hatinya habis, meninggalkan sedikit bekas, tumbuh kembali untuk sekedar dihabiskan lagi, ironi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar