10 Juni 2016

sampai jumpa 53

Surat cinta (lagi)

Entah seneng aja nulis surat cinta buat anak-anak. Bukan pesan terakhir jelang anak-anak ajaib lulus, tapi surat cinta, biar ada romantis-romantisnya gitu. Ya emang saya sayang mereka semua, kali ini untuk anak-anak ajaib nomer tiga. Tonti Bhawara 53, pasukan tonti ketiga yang saya pegang di SMP 8 Yogyakarta. Pasukan tonti kedua yang saya dan tim pegang penuh dari kelas 7 sampai kelas 9.

Anak-anak ajaib adalah sebutan spesial saya untuk anak-anak tonti smp 8, kenapa harus pake kata ajaib? Karena mereka ajaib, udah itu aja, pengen tahu ajaibnya apa silakan coba sendiri nglatih mereka kalau kuat.

Kembali harus melepas pasukan terbaik yang dimiliki SMP 8 Yogyakarta, seperti kurang afdol jika saya tidak melepaskan mereka terbang bebas untuk lanjut jadi anak-anak keren di sekolah-sekolah mereka selanjutnya. Maaf surat cinta ini hanya untuk anak-anak tonti bhawara khusus yang lulus saja. Lima tropi mereka bawa ke sekolah, banyak kata nyaris yang mereka dapatkan selama perjalanan baris-berbaris di ranah per-tonti-an kota yogyakarta. Nyaris juara 3, nyaris juara komandan, nyaris juara umum. Banyak kata andai yang kemudian terucap, andai di pos ini lebih fokus, andai di pos ini ga ada gerakan tambahan, andai di pos itu ga penalti, banyak.

Dari pasukan ini kemudian kita sama-sama belajar bagaimana menerima keadaan yang kita perjuangkan. Kadang kita sangat kecewa dengan satu kesalahan kecil yang akhirnya membuat hasilnya berantakan. Berulang kali harus menjinakkan pasukan ini untuk sabar dan legowo menerima hasil. Saya masih sangat ingat di persembahan semangat mereka di lomba PPI Kota terakhir mereka, duo komandan putri arra-ilma yang sangat kecewa, yah tiga kali mereka mencoba peruntungan di PPI Kota tanpa hasil yang memuaskan. Percobaan pertama pasukan dengan 12 orang cadangan tanpa pengalaman sebelumnya sekedar diberi kesempatan untuk mencoba atmosfer lomba baris. Percobaan kedua saya tidak bisa menemani, walau kakak-kakaknya 52 putri berhasil meraih tropi PPI Kota untuk pertama kalinya untuk SMP 8. Percobaan terakhir penuh emosi, masih gagal. Tak apa nduk, pelatihmu bangga, bangga banget.

Pasukan tonti bhawara 53 dipilih ketika 51 masih kelas 9 bantu-bantu nyeleksi dan 52 sebagai panitia yang milih anggota tonti. Pemilihan untuk pertama kalinya dengan format 1 pasukan putra dan 1 pasukan putri dengan jumlah yang sulit diterima dengan itungan anggota untuk lomba, 40 lebih per pasukan. Bayangpun jatah cadangan di lomba PPI Kota hanya 5 slot ini ber12 anak bisa masuk semua sebagai cadangan. Pasukan putra ilang-ilangan, wajar. Bahkan sampai lomba berikutnya sulit nyari 30 lengkap dengan 1 komandan putra.

Saya masih ingat di awal tahun 2014 ketika tropi-tropi mulai berdatangan, 53 yang masih kelas 7 bisa dapet tropi juara 3 di kesempatan kedua ikut lomba. Lomba unik di per-tonti-an Kota Yogyakarta, lomba dengan format pasukan boleh campur dan hanya 7 trio dengan 1 komandan, 1 pos saja. Percobaan pertama cukup di tropi juara 3 dengan pleton campuran. Percobaan berikutnya tropi lagi di lomba yang sama, juara 2 dan 3 dengan pleton putri dan putra yang berkesempatan angkat tropi, gantian kali ya? Lomba berikutnya yang bertropi bahkan bisa kembaran juara 2 putra-putri, nyaris juara komandan dan juara umum, yah belum rejeki saja. Sisanya di lomba yang lain bernyaris-nyaris ria tadi. Bahkan pernah kalah poin upacara saja, yah belum rejeki saja, bukan jalannya tropi.

Kalian hebat, keren, 5 tropi kalian persembahkan untuk bisa lanjut pamer prestasi di depan upacara bendera hari senin. Susah bisa cari tropi sebanyak itu untuk satu angkatan.

Yah walau harus diakui ini pasukan paling banyak ilang anggotanya. Setidaknya kalian bisa menunjukkan kualitas, oh iya tropi kembar tadi pasukan putra cuma 2/3 pasukan saja yang ikut, sisanya digenepi 54. Yah kalian keren, sebenarnya sulit melepas lagi pasukan dengan prestasi yang luar biasa, tapi sudah waktunya kalian meninggalkan SMP 8 untuk melanjutkan bakat kalian di SMA kelak.

Berapapun nilai UN kalian, angka berapapun, terimalah, ikhlas, seikhlas kalian menerima hasil nyaris-nyaris yang pernah kalian dapatkan dulu di lomba baris. Pelatihmu dulu juga cuma anak gagal, gagal dapet nilai yang cukup untuk masuk Teladan. Cuma cukup buat masuk SMA 11, bahkan setiap pagi harus menerima kenyataan selalu berangkat lewat plakat SMA 1, tetap jadi sekolah idaman sampai sekarang nduk-le. Terserah dimanapun kalian kelak sekolah dengan hasil UN kalian, yang pasti pelatihmu ga mau kalian cuma jadi anak biasa-biasa aja, ga boleh! Jadi anak keren di SMA, ga harus SMA 1 atau 3 atau TN, mana aja lah, kalian harus keren. Mau ikut tonti lagi silakan, tidak pun tidak pernah jadi masalah, yang jadi masalah adalah jika kalian cuma jadi bawang kotong di SMA kelak. Cari celah untuk jadi anak keren, ekstrakulikuler banyak, OSIS-MPK-ROHIS-ROKHAT atau apa lah terserah, kalian ga boleh biasa-biasa aja. Mosok anak tonti bhawara cuma jadi followers di SMA kelak, jadi leader lah, beraksilah.

Seberapun nilai kalian terimalah dengan lapang dada, ga usah iri dengan nilai kawan-kawan kalian lainnya, yakin aja itu hasil kalian mengerjakan sendiri, usaha sendiri,d isyukuri. Kelak di SMA manapun disyukuri, misal di SMA 11 ga usah minder sama temen yang di Teladan atau Padma atau TN. Yakinlah bahwa mungkin ada temen kalian yang menginginkan posisi kalian sementara kalian iri dengan teman kalian lainnya.

Nduk-le goodluck di sekolah baru kalian kelak, jadi anak keren, jangan cuma biasa-biasa aja. Ga usah malu sekolah dimana aja, besok tolong kabarkan di grup line, “mas mukti-mas adit aku sekolah di SMA ini”, yakin bangga. Kalau kalian pikir SMA kalian kelak biasa-biasa aja berarti tugas kalian bikin sekolah kalian keren. Cari caranya sendiri.

Selamat berjuang cari SMA dengan nilai UN kalian. Ga usah terburu-buru daftar, incer sana-sini dulu biar dapet sekolah yang asyik. SMA beda dengan SMP, rasakan sendiri aja kelak lika-likunya.

Terima kasih 5 tropinya, terima kasih pelajarannya untuk adik-adikmu. Kami ikhlas melepas kalian menuju sekolah impian kalian. Kami masih menantikan kalian bisa kembali ke Tonti Bhawara. Berjuanglah sekeras dan sekeren mungkin di SMA kalian kelak. Maaf masih gagal di perjuangan kalian bawa pulang tropi PPI Kota. Tiap angkatan spesial di hati kami, 53 ya 53 ga perlu dibandingkan dengan 51 atau 52 atau yang lain. Kalian spesial.


Last speech dari pelatihmu yang super cerewet kebanyakan kata di grup, goodluck guys. Pengen deh meluk kalian semua sekaligus, tolong keluarga besar ini jangan pernah ilang. Kelak kalian mungkin perlu me-recall beberapa kenangan hasil usaha ketika di tonti bhawara dulu. Terima kasih prestasinya, pelatihmu bangga.