14 Januari 2015

Belanda (3. First Flight Ever)

Belanda Muk? Tenane? Pesawat dong?

Ya Belanda, dan Pesawat.

Paspor-Visa sudah ditangan, dokumen siap, uang pinjaman lunak sudah ngendon di rekening, tinggal sekarang tiket menuju Belanda. Akhirnya merasakan bagaimana asyiknya naik pesawat. Moda transportasi yang dinilai paling aman diantara moda transportasi massal lainnya. Setelah Commutter Line-TransJakarta (bahkan saya belum pernah sekalipun merasakan TransJogja sejak awal launching sampai sekarang), sekarang pesawat, terbang, masuk ke Bandara :P

Setelah beberapa hari mengurus tiket keberangkatan. Beneran deh ribetnya minta ampun mau pesen tiket pesawat. Bolak-balik agensi buat memastikan jadwal keberangkatan-maskapai penerbangan sampai pembayarannya yang luar biasa besar transaksinya. Dari beberapa orang kemarin yang jadi berangkat adalah Saya-Ryan (1 tim) dan Eka. Banyak maskapai yang jadi alternatif, antara lain Lufthansa-Emirates-Etihad-MAS-Garuda. Pertandingan finalnya antara MAS atau GIA. Hanya selisih 2 juta kalau dirupiahkan, lebih mahal Garuda Indonesia tapi ternyata sudah termasuk tiket PP Yogyakarta-Jakarta dan PP Jakarta-Amsterdam. Dan akhirnya pilihan jatuh ke Garuda Indonesia, kami lebih cinta produk dalam negeri daripada selisih 2 juta untuk negeri tetangga.


Belanda (2. Menuju Amsterdam)

Invitasi sudah masuk melalui email. Berarti sudah saatnya menyiapkan segala berkas untuk menuju Belanda. Paspor alhamdulillah masih ada kemarin sisa uang nyerabut bantu-bantu guru SMA, maklum resmi pengangguran sejak 19 Agustus 2014 kemarin. Alhamdulillah jalan masih panjang untuk berjuang mencari sumber penghasilan yang lebih baik daripada hanya nyerabut beberapa bulan ini. Paspor, aman! Visanya masih harus berusaha ngurus lagi ke Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta. Jakarta lagi, setelah verifikasi berkas CPNS KLH Oktober kemarin, kali ini Kereta Api Ekonomi AC saya bersama 3 kawan lainnya menuju Kuningan.

8 Januari 2015

Belanda (1. Semua berawal dari mimpi, doa dan kerja keras serta sedikit berkah)

Dua bulan berlalu dari keberangkatan saya ke Belanda untuk menghadiri konferensi internasional yang diselenggarakan oleh PPI Wageningen. Belanda, Eropa, jauh dari Indonesia. Pesawat, terbang, bandara dan menjelajah awan. Belum sempat terlintas di benak akan ke luar negeri secepat dan setergesa-gesa ini. Rencana pengen studi ke luar negeri ada, namun entah kapan  dan bagaimana caranya saja masih ngambang-ngambang jauh, mungkin tersembunyi di atas awan cumolonimbus, awan yang lagi hits dua pekan ini.

Agustus 2014 resmi sudah saya seorang Sarjana. Pengangguran, job seeker istilah kerennya, kerjaan sudah ada cuma kurang aja buat hidup, buat main cukup lah. Berkeliaran di luaran sambil menantikan tes CPNS. Alhamdulillah masih ada naungan asisten lab yang masih memperbolehkan untuk sedikit agak lama bertahan di kampus setidaknya satu semester membantu pelaksanaan praktikum adik-adik angkatan, karena saya satu-satunya angkatan 2009 diantara para asisten yang menjadi junior saya. Lulus terakhir untuk memastikan semua kawan asisten 2009 sudah lulus semua, naif, alibi untuk tugas akhir yang terlalu lama didiamkan.