Wet Box? Kotak basah?
Enggak, ikut-ikutan istilah balapan yang pake istilah wet race aja sih, ga nemu buat lomba baris apaan bahasa inggrisnya, anggep aja box itu arenanya.
20 Maret 2016 kemarin anak-anak kembali beraksi. Pasukan Ijo jadi host untuk lomba dan Tonti Bhawara sebagai peserta. Kerja dobel, ndampingi panitia dan anak-anak ajaib.
Benar-benar ajaib kali ini karena agenda UTS yang tidak boleh jadi alasan, maka kemudian latian Tonti Bhawara hanya dilaksankaan hari Sabtu, 19 Maret saja, sehari. Belum menyamakan langkah, tempo dan yang penting belum ada yel-yel.
Hari perlombaan, pagi hari dibuka dengan hari yang cerah, anget, agak silau lah matahari. Lomba satu pos dengan yel-yel. Lomba kali ini diambil alih Pasukan Tonti Bhawara 54, setelah pekan lalu Pasukan Tonti Bhawara 55 melakukan debut lombanya dengan banyak pelajaran yang didapatkan. Di tengah isu panas Muslih Ghifari yang sudah bikin semangat membara membawa pulang tropi. Kesempatan membawa tropi di Lomba Baris-berbaris ini jauh lebih besar dan track recordnya memang bagus dua tahun terakhir.
Tiga pasukan yang dikirim terdiri dari satu pasukan putra, satu pasukan putri dan satu yang unik di lomba ini adalah satu pasukan campuran, tidak ada kategorisasi pleton putra-putri tapi semuanya dikompetisikan dalam satu arena hanya dengan jumlah 7 trio, 21 orang ditambah 1 komandan.
Juara 3 PPI DIY 2015 kemarin. |
Persiapan di tengah UTS menyisakan satu hari saja untuk latihan setelah sepekan sebelumnya ilang-ilangan, apa boleh buat, hanya ada satu hari yang harus dimaksimalkan. 19 Maret 2016 lengkap sudah persiapan apa adanya.
Lomba yang tidak biasa ini menggunakan pos besar dengan hanya sepasukan ber21 dengan 1 komandan. Dua puluh sembilan materi dalam satu pos harus dijalankan dengan batas garis sebagai tembok, ya baru tahun ini aturan garis diganti dengan model tembok. Pasukan pertama, 54 putra maju dengan nomer dada 6 dengan persiapan yel-yel paling mantap dan plekenyik praktiknya kurang greget, tak apa enggak masuk nilai materi yang akan dijalankan. Materi mulus meski beberapa agak mengkhawatirkan. Pasukan selanjutnya, 54 putri masuk pos terakhir sebelum jeda istirahat makan siang. Setelah yel-yel lancar, ada 1 kesalahan, keluar garis, oke minus 100 poin, materi lancar meski kompaknya belum bener-bener pas. Usai jeda istirahat makan siang, mendung kemudian hujan, pasukan ketiga, 54 campuran siap masuk pos kedua setelah pasukan di depan selesai.
Hujan mulai agak deras dan lomba ditunda beberapa menit sampai agak reda. Kecuali pos materi SMA dan Variasi SMA yang tahu sendiri anak-anak SMA tetep lanjut, semangatnya ngeri. Genangan air menyambut di daerah persiapan sebelum akhirnya cuss lanjut masuk pos ketika hujan agak sedikit reda, masih gerimis. Lengkap sudah 3 pasukan maju tinggal menantikan hasilnya. Agak berat sebenarnya tahun ini, mengingat peserta SMP mencapai 32 peserta, dengan hanya 1 pos sudah dipastikan persaingan poin ketat, sangat ketat, penalti pun sebenarnya tidak dapat ditolerir karena pasti akan jatuh jauh di bawah.
Lomba ini spesial, lomba pertama pasukan tonti bhawara kemudian merasakan lomba di waktu hujan. Biasanya main pagi, sebelum istirahat makan siang sudah selesai. Hujan biasanya datang agak siang sampai sore. Belum pernah mendapati masuk pos kala hujan, baru kemarin. Tapi biasanya hujan pertanda baik, biasanya juara, biasanya, lebih sering tidak biasa sih. Latihan satu hari, tropi juara 3, pertama kalinya lomba di kala hujan, capaian 20 Maret lalu. Tak perlu kecewa, persiapan mepet, pasukan ilang-ilangan, mau apa lagi? #menujujuaraumum masih belum tercapai, belum pantas, nanti kalian sombong, masih harus lebih banyak belajar lagi. Kecewa? silakan, artinya kalian sadar perjuangan kalian sebelum lomba meskipun hanya satu hari.
Hujan, pos basah, juara 3, sekian.