Tujuh, ya, angkatan ketujuh semenjak kuartal keempat 2012 dengan angkatan 51. Perjalanan panjang meski belum sepanjang pasukan lain dengan track record yang jauh lebih luar biasa dari kita di Tonti Bhawara.
Pesan pertama dari pelatih mas muk dulu ketika menghantarkan ke SMP 8 adalah ‘Muk iki mbiyen sekolah kerep juara’. Di tahun 2012 dulu hanya tahu di kelas SMP ya beberapa sekolah seperti SMP 9, SMP 5, dan SMP 2 saja yang mendominasi kejuaraan baris-berbaris. SMP 8 dimana? SMP 8 masih ada di papan tengah, urutan belasan dari dua puluhan pleton putri dan urutan 7/8 dari dua belasan pleton putra.
Dan perjalanan panjangnya baca sendiri di Highlights IG mas muk perjalanan masing-masing angkatan, gatau 57 bakalan dibikinin atau enggak nanti, hehe.Masuk ke tahun 2017, angkatan baru hadir disambut PAB, acara baris-berbaris seleksi anggota pasukan tonti bhawara. Dipanitiai kakak-kakak Patwa 56 akhirnya terseleksi Patwa 57 yang bakalan jadi pengganti ujung tombak pasukan baris SMP 8 setelah Patwa 55 menuntaskan tugasnya tahun itu dan segera digantikan Patwa 56, kisah saingannya 55-56 cukup seru di 2017.
Karakteristik Patwa 57 ini mirip sama Patwa 53, terutama di komandannya, komandan putra nyempluk, komandan putri mungil, di Patwa 53 ada Prastowo sama Arra, di Patwa 57 ada Fata sama Citra. Di tahun 2017 ini Patwa 57 debut lomba di LBB BHA, lomba baris tingkat SMP di SMP 8, Patwa 57 main sebagai wild card, ga diitung poin kejuaraannya, buat pemanasan ke LBB PPI Kota 2017. Balaikota 2017 kala itu jadi saksi nangis-nangisnya Patwa 55 yang putranya ga lolos, dan pleton putrinya yang habis-habisan akhirnya dapet tiket ke LBB DIY yang dua-duanya dapet nomer 3. Patwa 57 jelas masih belum bener barisnya, bahkan foto lombanya pun mirip sama Patwa 53, seragam osis, topi di kelas 7.
2018 jadi tahunnya Patwa 56, baru di akhir 2018 di LBB PPI Kota yang mulai pindah ke Stadion Mandala Krida, Patwa 57 mulai nemu ritmenya sendiri. Juara 3 LBB PPI Kota melewati Patwa 56 Putra kakaknya yang jadi awkward moment saat itu, sama seperti 2019 yang lalu.
Perjalanan menuju PPI Kota 2018 dilalui naik turun, pertama kali lomba di Stadion Mandala Krida yang super panas ikutan drop kayak Patwa 56 Putra, di tengah tahun awal 2018 ini jadi masa belajar Patwa 57 yang masih banyak salah dan perbaikan ini-itu. Masuk separo akhir 2018 nambah tantangan buat Patwa 57, 2 anggota putra, Andika sama Aqeel dan 5 anggota putri, Angel-Bella-Lika-Sasa-Kayla harus lulus duluan bareng Patwa 56 karena mereka bertujuh masuk ke kelas SKS, akselerasi, lulus duluan. Dan cita-cita Patwa 57 harus terwujud nropi barengan dengan semua anggotanya yang ini.
Alhamdulillah kejadian terwujud, Patwa 57 Putri nropi nomer 5, Patwa 57 Putra nomer 3. Tahun 2018 ini LBB PPI tropi diberikan untuk 5 besar, iya ga ada tambahan nilai buat Patwa 57 Putri tapi setidaknya sekeluarga ini berhasil nropi bareng sebelum ditinggal lulus duluan. Di tahun 2018 ini mas kevin join buat handle Patwa 57 Putri
Masuk ke tahun 2019 pleton putra masih bisa bertahan dengan 32 anggotanya tapi pleton putri harus nyari anggota baru. Awalnya dua orang suka rela join ke Patwa 57, dhila dan filza, tapi belakangan ternyata banyak yang minat, alhasil seleksi ulang untuk 5 anggota baru yang akhirnya dipilih dhila, filza, rani, nadira dan naira. Lengkaplah lagi Patwa 57. Setelah hasil nomer 4 di LBB DIY 2018, Patwa 57 Putra mulai beraksi di tahun 2019.
2019 awal masih sulit buat Patwa 57 Putri, masih butuh adaptasi dengan anggota baru. berbeda dengan Patwa 57 Putra langsung gas juara sana-sini. Gausah diulang satu-satu juaranya ntar lama. Momen sedih gantian ke Patwa 57 Putra, semenjak LBB Garuda Mache sudah mulai didahului Patwa 58 Putra, puncaknya di LBB PPI Kota 2019 di JEC harus menerima kenyataan Patwa 58 Putra main lebih manis dibanding dirinya. Patwa 57 Putra tetap nropi di nomer 5, Patwa 57 Putri membawa asa pasukan Putra dengan mewakili Kota Jogja ke DIY dengan status Juara 1 Kota. Alhamdulillah diupgrade di LBB DIY jadi juara 3 Putri.
Lika-liku Patwa 57 ini unik, ditinggal kawannya lulus duluan, mencari anggota baru, kompakin lagi. Begitu masuk 2019, pleton putra menunjukkan dirinya yang sebenarnya, hanya sekali juara 3 di LBB Diyata, sisanya juara 1, bahkan sampe bikin ngambek pasukan putri di LBB Prayata walau akhirnya minta maaf dan baikan lagi, momen sweet nya 57 ini nih.
Ada di bawah bayang-bayang superiornya Patwa 56 naikin motivasi Patwa 57 yang nyatanya juga bisa berprestasi bahkan raihan tropinya melewati Patwa 56 dengan 4 kali juara umum di LBB Platinum, LBB Prayata, LBB Garuda dan LBB MP PPI Kota. Salah satu titik puncak idaman seorang mas muk, akhirnya sampai di tujuan Juara Umum LBB PPI Kota. Perjalanan semenjak 2012 yang hanya mendamba sebuah tropi berapapun juara itu, kemudian beralih semakin yakin gamau dipanggil hanya di juara 3 sampai akhirnya Juara Umum, untuk pertama kalinya di LBB PPI Kota.
Surat cinta yang kepanjangan ceritanya ya, gapapa buat kalian biar tetep ingat jalan kalian. Selamat atas kelulusannya atau belum luus sih? Padahal sebenernya ini mas muk kasih ke kalian sebelum ujian, karena corona jadi buyar semua ga ada update kapan kalian ujian sampe akhirnya UN dibatalkan. Terima kasih super carenya, yang menunjukkan kalian juara duluan sebelum LBB PPI Kota 2018 pas kalian bagiin susu pake ucapan semangat ke kakak-kakak 56. Bahkan ketika kejadian rame-rame di 58 kemarin kalian yang pertama teriak ‘mas kasihan kok digituin’. Beneranlah kalian angkatan paling care, ke kakaknya berani nyemangati, ke adik-adiknya beneran dijagain.
Setelah ini kalian masuk SMA, dunia yang benar-benar beda dari SMP, jauh lebih rumit dan ruwet tapi bonusnya jauh lebih banyak, kata orang-orang sih masa-masa sekolah paling epic ya masa-masa SMA, ada apa ya tunggu aja besok. Yang pasti dimanapun kalian sekolah besok SMA, jangan mau cuma jadi anak biasa, berani inisiatif, jadi leader jangan cuma ngikut-ngikut aja, gaboleh, harus jadi orang keren di SMA besok. Mau join tonti lagi silakan, enggak pun ga masalah yang pasti tetap harus berprestasi. Patwa masih selalu ada di lapangan upacara, dateng aja kalo kangen, besok kalo udah aman lagi kita agendakan kumpul-kumpul itung-itung perpisahan ya. Udah gitu aja, lama ga ketemu kalian, terakhir di LBB Smada kemarin yang adik kelas kalian masih belum maksimal hasilnya, tetap support adik-adik yaa, energi care kalian itu besar tolong dibagi, ini sejatinya keluarga besar tonti bhawara, saling care dan saling menyemangati. Terima kasih andika, aqeel, angel, bella, lika, kayla, dan sasa yang berhasil bareng-bareng nropi sebelum lulus duluan tahun lalu.
Tetep sehat kalian semua, ditunggu kabar baiknya lanjut sekolah dimana, terima kasih udah bikin perjalanan mas muk bareng patwa makin asik. Love you all.
Mas Muk kalian