30 Januari 2014

Mereka Bernama PAPIT

PAPIT? coba ketik secara cepat kadang terketiklah kata PAIT, itu saya :P

Sebuah organisasi kepemudaan yang berisi pemuda, yo iyo lah mosok simbah-simbah. Pemuda yang sudah berprofesi sebagai graphic designer, carpenter, tukang bangunan, penata artistik, fotografer, light-man, dekor-man, tukang listrik bagian instalasi, rekayasa alat dan yang paling fenomenal adalah Tukang Sampah, eh salah Tukang Bersih yang mengelola SAMPAH.

Pemuda mainan SAMPAH? Memang itulah yang mereka kerjakan, mainan sampah. Siapa sangka dari sampah mereka bisa buat panggung, bisa punya perlengkapan lighting panggung yang boleh dikatakan lengkap. Terakhir mereka punya alat yang cukup ciamik, light-dimmer yang bisa bikin lampu redup-terang cuma dengan muter saklar aja. Hanya butuh kreativitas dan ke"ndregil"an untuk membuat karya semacam ini.
set panggung
pembuatan panggung utama

peralatan lighting kreasi PAPIT

panggung utama siap pakai

set lengkap
Beberapa foto di atas sedikit dari banyak karya para pemuda ini. Perjalanan mereka cukup panjang. Hidup di lingkungan perumahan yang bisa dikatakan lingkungan yang heterogen, bermacam jenis profesi orang tua mereka menjadikan mereka hidup dalam keberagaman. Belum lagi ragam agama juga ada dan saling toleransi. Bertempat di sebuah bukit di Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul. Sebuah perumahan yang dulu berdiri tahun 1984 bernama Perumahan Sedayu Permai, tepatnya di RT 04 RW 22 yang sekarang bertransformasi menjadi RT 56.
Satu lagi foto, apa yang anda bayangkan jika anda melihat onggokan seperti ini :


Kotor? Tidak rapi? Kumuh? Tidak bagi mereka (PAPIT), buat mereka itu nampak seperti tumpukan UANG. Profesi modal 0 dengan profit tinggi. Modal mereka hanya mau dan "ndregil" sisanya menghasilkan UANG. Terpicu dari adanya program Green and Clean yang ada rutin di DIY mereka terpacu untuk membuat pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Hingga pada 2010 dimulai program campaign untuk memilah sampah. Hanya sebatas penjelasan sederhana mengenai pengelolaan sampah di ranah rumah tangga. Simple cuma harus memilah sesederhana itu. Hingga berlanjut kreasi mereka untuk membuat Komposter, media untuk memroses sampah organik untuk menjadi kompos.






Menginjak 2012, PAPIT melaunching Bank Sampah. Konsep terbaru untuk pengelolaan sampah di lingkungan RT 56.







Sistem mereka hanya ambil-pilah-kumpulkan-jual. Mekanisme yang cukup manis mereka lalukan. Bersama menjaga lingkungan dengan mengelola sampah sekaligus mendapatkan modal kreativitas. Selain itu beberapa kali pernah diundang untuk berbagi pengalaman pengelolaan sampah. PAPIT masih berkembang untuk membuat sistem yang lebih baik lagi. Mereka bisa dihubungi via 089683227956. Mereka masih akan terus berkembang, monggo yang mau share macem2 dengan mereka bisa menghubungi para pemuda luar bisa ini









Tidak ada komentar:

Posting Komentar