Surat cinta (lagi)
Entah seneng aja nulis surat cinta
buat anak-anak. Bukan pesan terakhir jelang anak-anak ajaib lulus, tapi surat
cinta, biar ada romantis-romantisnya gitu. Ya emang saya sayang mereka semua,
kali ini untuk anak-anak ajaib nomer tiga. Tonti Bhawara 53, pasukan tonti
ketiga yang saya pegang di SMP 8 Yogyakarta. Pasukan tonti kedua yang saya dan
tim pegang penuh dari kelas 7 sampai kelas 9.
Anak-anak ajaib adalah sebutan
spesial saya untuk anak-anak tonti smp 8, kenapa harus pake kata ajaib? Karena mereka
ajaib, udah itu aja, pengen tahu ajaibnya apa silakan coba sendiri nglatih
mereka kalau kuat.
Kembali harus melepas pasukan
terbaik yang dimiliki SMP 8 Yogyakarta, seperti kurang afdol jika saya tidak
melepaskan mereka terbang bebas untuk lanjut jadi anak-anak keren di
sekolah-sekolah mereka selanjutnya. Maaf surat cinta ini hanya untuk anak-anak
tonti bhawara khusus yang lulus saja. Lima tropi mereka bawa ke sekolah, banyak
kata nyaris yang mereka dapatkan selama perjalanan baris-berbaris di ranah
per-tonti-an kota yogyakarta. Nyaris juara 3, nyaris juara komandan, nyaris
juara umum. Banyak kata andai yang kemudian terucap, andai di pos ini lebih
fokus, andai di pos ini ga ada gerakan tambahan, andai di pos itu ga penalti,
banyak.
Dari pasukan ini kemudian kita
sama-sama belajar bagaimana menerima keadaan yang kita perjuangkan. Kadang kita
sangat kecewa dengan satu kesalahan kecil yang akhirnya membuat hasilnya
berantakan. Berulang kali harus menjinakkan pasukan ini untuk sabar dan legowo
menerima hasil. Saya masih sangat ingat di persembahan semangat mereka di lomba
PPI Kota terakhir mereka, duo komandan putri arra-ilma yang sangat kecewa, yah
tiga kali mereka mencoba peruntungan di PPI Kota tanpa hasil yang memuaskan. Percobaan
pertama pasukan dengan 12 orang cadangan tanpa pengalaman sebelumnya sekedar
diberi kesempatan untuk mencoba atmosfer lomba baris. Percobaan kedua saya tidak
bisa menemani, walau kakak-kakaknya 52 putri berhasil meraih tropi PPI Kota
untuk pertama kalinya untuk SMP 8. Percobaan terakhir penuh emosi, masih gagal.
Tak apa nduk, pelatihmu bangga, bangga banget.
Pasukan tonti bhawara 53 dipilih
ketika 51 masih kelas 9 bantu-bantu nyeleksi dan 52 sebagai panitia yang milih
anggota tonti. Pemilihan untuk pertama kalinya dengan format 1 pasukan putra
dan 1 pasukan putri dengan jumlah yang sulit diterima dengan itungan anggota
untuk lomba, 40 lebih per pasukan. Bayangpun jatah cadangan di lomba PPI Kota
hanya 5 slot ini ber12 anak bisa masuk semua sebagai cadangan. Pasukan putra
ilang-ilangan, wajar. Bahkan sampai lomba berikutnya sulit nyari 30 lengkap
dengan 1 komandan putra.
Saya masih ingat di awal tahun 2014
ketika tropi-tropi mulai berdatangan, 53 yang masih kelas 7 bisa dapet tropi
juara 3 di kesempatan kedua ikut lomba. Lomba unik di per-tonti-an Kota
Yogyakarta, lomba dengan format pasukan boleh campur dan hanya 7 trio dengan 1
komandan, 1 pos saja. Percobaan pertama cukup di tropi juara 3 dengan pleton
campuran. Percobaan berikutnya tropi lagi di lomba yang sama, juara 2 dan 3
dengan pleton putri dan putra yang berkesempatan angkat tropi, gantian kali ya?
Lomba berikutnya yang bertropi bahkan bisa kembaran juara 2 putra-putri, nyaris
juara komandan dan juara umum, yah belum rejeki saja. Sisanya di lomba yang
lain bernyaris-nyaris ria tadi. Bahkan pernah kalah poin upacara saja, yah
belum rejeki saja, bukan jalannya tropi.
Kalian hebat, keren, 5 tropi kalian
persembahkan untuk bisa lanjut pamer prestasi di depan upacara bendera hari
senin. Susah bisa cari tropi sebanyak itu untuk satu angkatan.
Yah walau harus diakui ini pasukan
paling banyak ilang anggotanya. Setidaknya kalian bisa menunjukkan kualitas, oh
iya tropi kembar tadi pasukan putra cuma 2/3 pasukan saja yang ikut, sisanya
digenepi 54. Yah kalian keren, sebenarnya sulit melepas lagi pasukan dengan
prestasi yang luar biasa, tapi sudah waktunya kalian meninggalkan SMP 8 untuk
melanjutkan bakat kalian di SMA kelak.
Berapapun nilai UN kalian, angka
berapapun, terimalah, ikhlas, seikhlas kalian menerima hasil nyaris-nyaris yang
pernah kalian dapatkan dulu di lomba baris. Pelatihmu dulu juga cuma anak
gagal, gagal dapet nilai yang cukup untuk masuk Teladan. Cuma cukup buat masuk
SMA 11, bahkan setiap pagi harus menerima kenyataan selalu berangkat lewat
plakat SMA 1, tetap jadi sekolah idaman sampai sekarang nduk-le. Terserah dimanapun
kalian kelak sekolah dengan hasil UN kalian, yang pasti pelatihmu ga mau kalian
cuma jadi anak biasa-biasa aja, ga boleh! Jadi anak keren di SMA, ga harus SMA
1 atau 3 atau TN, mana aja lah, kalian harus keren. Mau ikut tonti lagi silakan,
tidak pun tidak pernah jadi masalah, yang jadi masalah adalah jika kalian cuma jadi
bawang kotong di SMA kelak. Cari celah untuk jadi anak keren, ekstrakulikuler
banyak, OSIS-MPK-ROHIS-ROKHAT atau apa lah terserah, kalian ga boleh biasa-biasa
aja. Mosok anak tonti bhawara cuma jadi followers di SMA kelak, jadi leader
lah, beraksilah.
Seberapun nilai kalian terimalah
dengan lapang dada, ga usah iri dengan nilai kawan-kawan kalian lainnya, yakin
aja itu hasil kalian mengerjakan sendiri, usaha sendiri,d isyukuri. Kelak di
SMA manapun disyukuri, misal di SMA 11 ga usah minder sama temen yang di
Teladan atau Padma atau TN. Yakinlah bahwa mungkin ada temen kalian yang
menginginkan posisi kalian sementara kalian iri dengan teman kalian lainnya.
Nduk-le goodluck di sekolah baru
kalian kelak, jadi anak keren, jangan cuma biasa-biasa aja. Ga usah malu
sekolah dimana aja, besok tolong kabarkan di grup line, “mas mukti-mas adit aku
sekolah di SMA ini”, yakin bangga. Kalau kalian pikir SMA kalian kelak
biasa-biasa aja berarti tugas kalian bikin sekolah kalian keren. Cari caranya
sendiri.
Selamat berjuang cari SMA dengan
nilai UN kalian. Ga usah terburu-buru daftar, incer sana-sini dulu biar dapet
sekolah yang asyik. SMA beda dengan SMP, rasakan sendiri aja kelak
lika-likunya.
Terima kasih 5 tropinya, terima
kasih pelajarannya untuk adik-adikmu. Kami ikhlas melepas kalian menuju sekolah
impian kalian. Kami masih menantikan kalian bisa kembali ke Tonti Bhawara. Berjuanglah
sekeras dan sekeren mungkin di SMA kalian kelak. Maaf masih gagal di perjuangan
kalian bawa pulang tropi PPI Kota. Tiap angkatan spesial di hati kami, 53 ya 53
ga perlu dibandingkan dengan 51 atau 52 atau yang lain. Kalian spesial.
Last speech dari pelatihmu yang
super cerewet kebanyakan kata di grup, goodluck guys. Pengen deh meluk kalian
semua sekaligus, tolong keluarga besar ini jangan pernah ilang. Kelak kalian
mungkin perlu me-recall beberapa kenangan hasil usaha ketika di tonti bhawara
dulu. Terima kasih prestasinya, pelatihmu bangga.